Mengapa

mengapa hanya sesaat
Kau menumbuhkan rasa suka padaku
Mengapa mulutmu begitu manis
Rayuanmu membuatku terbuai
Hingga aku terlena dibuatnya

Apa aku harus mengemis
Mengemis kasih dan sayangmu
Apa aku harus mengis
Agar kau kembali kepadaku
Hidup ini indah seindah sang bintang

Seindah purnama, seindah pelangi
Tapi mengapa keindahan itu
Menutupi kepalsuanmu
Menutupi cintamu

Yang dibakar api
Ta`dapat di siram
Dengan air . . . .
kasih sayangmu.